Tema Seni Rupa Murni
a. Hubungan antara manusia dengan dirinya
Seni rupa
merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan atau
ide dari seseorang. Untuk mengungkapkan citarasa keindahan manusia
mewujudkannya lewat media ekspresi. Media yang digunakan dapat berupa suatu
karya seni rupa seperti lukisan. Di dalam pengungkapannya tersebut kadang
seseorang menggunakan dirinya sendiri sebagai objek lukisannya. Seperti pelukis
Raden Saleh, Basuki Abdullah, Affandi, S. Sudjojono, dan Vincent van Gogh.
b. Hubungan antara Manusia dengan Manusia
Lain
Seorang perupa
kadangkala dalam mengekspresikan citarasa keindahan menggunakan objek
orang-orang yang ada disekitarnya. Seperti istrinya, anak-anaknya, orangtua,
saudaranya, temannya, tetangganya, kekasihnya, sahabatnya, atau orang-orang
yang ada dalam fikirannya.
c. Hubungan antara Manusia dengan Alam
Sekitarnya
Alam sekitar yang
sangat menarik bagi para pelukis untuk mengungkapkan citarasanya, sering
dijadikan objek untuk lukisannya. Seperti pemandangan gunung, laut, sungai,
sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang dan masih banyak lagi alam yang
dijadikan objek lukisan. Tokoh pelukis yang sering menggunakan alam sebagai
objek seperti Basuki Abdullah, Raden Saleh Bustaman, Dullah, Pirngadi, Henk
Ngantung, Wakidi, S. Sudjojono.
d. Hubungan antara Manusia dengan Benda
Benda-benda di
sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para pelukis, sehingga
menjadikan benda-benda tersebut menjadi objek lukisannya. Keunikan benda-benda
tersebut ada yang berbentuk silindris, kubistis ataupun yang berbentuk
bebas. Bentuk benda tersebut seperti gelas, cangkir, kendi, teko, vas
bunga, guci, botol, sepatu, lemari, meja kursi, buah-buahan, bunga.
e. Hubungan antara Manusia dengan
Aktifitasnya
Aktifitas
manusia dalam kehidupan sehari-hari yang beragam membuat perupa ingin
mengabadikan kegiatan tersebut dalam media lukisnya. Lukisan menjadi sesuatu
yang menarik apabila dalam mengambil sudut pandang aktivitas dapat disusun
sesuai dengan komposisi dan proporsi yang baik disertai dengan gelap terang
yang tepat. Aktifitas manusia seperti kegiatan menari, membajak sawah, berburu,
jual beli di pasar, menggembala ternak, dan aktifitas lainnya.
f. Hubungan antara Manusia dengan Alam
Khayal
Ide, imajinasi
atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita baik secara sadar ataupun saat
tidak sadar (saat tidur). Khayalan yang muncul dibenak perupa kadang
diwujudkan dalam suatu karya seni. Hasil karya seni rupa seperti ini sering
disebut dengan karya seni surealisme. Karya seni rupa yang dibuat pada dasarnya
tidak dapat dijumpai di alam nyata.
Wujud Seni Rupa Murni
a. Seni Rupa Dua Dimensi
Seni
rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki ukuran panjang dan
lebar saja. Karya seni rupa ini berupa bidang datar dan hanya dapat dinikmati
dari satu arah yaitu dari arah depan. Seperti lukisan, karikatur, batik,
ilustrasi, grafis. Seni rupa murni yang berbentuk dua dimensi adalah lukisan,
grafis modern. Nilai-nilai dari karya seni rupa murni tersebut sangat
dipengaruhi oleh budaya daerah setempat. Seperti lukisan yang memiliki ciri
khas daerah Bali, Jawa, Kalimantan, Papua, dan Sumatra.
b. Seni Rupa Tiga Dimensi
Seni rupa tiga
dimensi adalah karya seni yang memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi atau
memiliki isi atau ruangan. Seperti patung, bangunan, keramik/gerabah, seni
instalasi, dan seni kriya. Seni rupa murni yang berbentuk tiga dimensi seperti
seni patung, seni instalasi.
c. Seni Relief
Seni relief
adalah merupakan perpaduan seni dua dimensi dan seni tiga dimensi. Dilihat
bentuknya relief masuk dalam kategori tiga dimensi tetapi kalau dilihat dari
sudut pandang masuk dalam kategori dua dimensi, karena hanya dapat dinikmati
dari arah depan saja.
Corak Karya Seni Rupa Murni
a. Tradisional
Corak seni rupa tradisional dan modern pada dasarnya memiliki kesamaan. Perkembangan corak seni rupa dipengaruhi oleh perkembangan kebudayaan. Pada awal perkembangannya seni rupa tradisional dikerjakan dengan menggunakan teknik yang masih sederhana pula. Sedangkan perkembangan seni rupa di era modern memiliki karya seni rupa yang bercorak modern pula. Corak seni rupa di daerah memiliki corak yang masih tradisional. Corak seni rupa tradisional merupakan corak turun-temurun. Hal ini dikarenakan karya seni rupa yang diciptakannya tidak mengalami perubahan dalam hal corak. Corak seni rupa tradisional dibagi ke dalam dua kelompok yaitu corak primitif dan klasik.
1) Primitif
Karya seni
bergaya primitif memiliki sifat sederhana dalam hal bentuk dan warnanya. Karya
seni rupa primitif di Nusantara seperti hasil karya seni patung dari suku Asmat
di Papua, di mancanegara hasil karya seni patung suku Amborigin di Australia.
2) Klasik
Karya seni rupa
klasik adalah pada masa kerajaan Hindu-Budha berjaya di wilayah Nusantara. Pada
masa klasik ini merupakan masa peralihan dari masa seni rupa primitif menjadi
seni rupa yang memiliki corak rumit dan ornamental. Corak klasik ini
dipengaruhi oleh budaya India, hal ini dapat dilihat dari karya seni rupa pada
candi-candi peninggalan Hindu-Budha.
b. Modern
Perkembangan kebudayaan mempengaruhi
perkembangan karya seni rupa baik di Nusantara maupun di mancanegara. Corak
seni rupa di Nusantara banyak dipengaruhi oleh corak dari negara Barat (Eropa
atau Amerika). Pada abad ke-18 seniman-seniman di Eropa telah melakukan
eksperimen-eksperimen secara individualitas pada bahan, teknik pembuatan dan
ekspresi berkesenian sehingga muncul aliran posimpresionisme. Sedangkan di
wilayah Nusantara pada abad ke-18 masih bersifat tradisional kerakyatan.
Corak seni rupa di Indonesia terpengaruh dari
Eropa melalui penjajahan yang terjadi di Nusantara. Perubahan corak seni rupa
tradisional ke seni rupa modern adalah corak karya seni rupa yang sudah
mengalami kemajuan, perubahan, dan pembaruan. Gaya seni rupa ini dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu gaya representatif, gaya deformatif, dan gaya
abstraksionisme (nonrefresentatif).
1) Gaya Refresentatif
Pengertian refresentatif adalah nyata atau
sesuai dengan keadaannya. Gaya seni rupa yang termasuk dalam gaya refresentatif
adalah sebagai berikut .
a) Realisme, yaitu aliran
seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Perupa yang
beraliran realisme antara lain Trubus, Wardoyo, Tarmizi, Jan Mangkit, Dullah,
Rembrandt (Belanda).
b) Naturalisme, yaitu aliran
seni rupa yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam. Pelukis
beraliran naturalisme adalah Abdullah Suryosubroto, Basuki Abdullah, M. Pirngadi,
Wakidi, Claude, Rubens, Constable.+
c) Romantisme, yaitu aliran
seni rupa yang penggambarannya mengandung cerita, baik cerita binatang maupun
manusia. Pelukis yang beraliran romantisme ini adalah Raden Saleh, F. Goya
(Spanyol), Turner (Inggris), Rubens (Belanda).
2) Gaya Deformatif
Pengertian deformatif adalah perubahan bentuk
dari aslinya, sehingga menghasilkan bentuk baru namun tidak meninggalkan bentuk
dasar aslinya. Yang tergolong dalam gaya seni rupa ini adalah :
a) Impresionisme, yaitu aliran
seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek tersebut dilukis.
Pelukis yang termasuk dalam aliran ini adalah Claude Monet, Edgar Degas, Aguste
Renoir, Georges Seurat, Paul Cezanne, Paul Gauguin, dan S. Sudjojono.
b) Ekspresionisme, yaitu aliran
seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang pelukis yang
spontan pada saat melihat objek lukisannya. Pelukis yang beraliran ini antara
lain Vincent van Gogh dan Affandi.
c) Surealisme, yaitu aliran
seni rupa yang penggambarannya melebih-lebihkan kenyataan. Pelukis yang
beraliran ini adalah Salvador Dali.
d) Kubisme, yaitu aliran
seni rupa yang penggambarannya berupa bidang segi empat atau bentuk dasar
kubus. Bentuk dasar bidang seperti segitiga, segiempat, lingkaran, jajaran
genjang, elips, dan bentuk-bentuk bidang lainnya. Pelukis beraliran ini antara
lain Pablo Picasso, But Mochtar, Srihadi, Fajar Sidik, Mochtar Apin.
e) Futurisme, yaitu aliran
seni lukis yang berusaha menampilkan kedinamisan dan berusaha
mengutarakan gerak dan khayalan masa yang akan datang. Pelukis yang menggunakan
aliran ini adalah Gialomo Balla, Umberto Bocciani, Carlo Carra dan Severin.
f)
Dadaisme, yaitu aliran seni rupa yang penyajiannya
dalam bentuk yang magic, seram, atau mengerikan. Pelukis yang beraliran ini
adalah Paul Klee, Paul Gauguin, dan Kurt Scwitter.
3) Gaya Abstraksionisme
Gaya
abstraksionisme adalah suatu bentuk yang sulit untuk dikenali. Bentuk dasar
dari gaya ini sudah meninggalkan bentuk aslinya. Gaya yang tergolong dalam gaya
abstrak adalah abstrak ekspresionis adalah memandang bahwa
ekspresi jiwa tidak dapat dihubungkan dengan objek apapun, aliran ini
berpendapat bahwa melukis adalah memadukan unsur-unsur gambar berupa garis,
warna, bidang dan tekstur dan abstrak geometris, aliran ini menonjolkan
bidang yang diisi dengan warna dan dipilah dengan garis-garis tegas. Pelukis
yang beraliran ini adalah Wassily Kadinsky (tokoh abstrak ekspresionis), Piet
Mondrian, Van der Leek, Malevich (tokoh-tokoh abstrak geometris), Jackson
Pollock, Fajar Sidik, But Mochtar, Srihadi, Amry Yahya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar