Jumat, 25 September 2015

Tema, Wujud dan Corak Seni Rupa Murni

Tema Seni Rupa Murni

a.  Hubungan antara manusia dengan dirinya
Seni rupa merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan atau ide dari seseorang. Untuk mengungkapkan citarasa keindahan manusia mewujudkannya lewat media ekspresi. Media yang digunakan dapat berupa suatu karya seni rupa seperti lukisan. Di dalam pengungkapannya tersebut kadang seseorang menggunakan dirinya sendiri sebagai objek lukisannya. Seperti pelukis Raden Saleh, Basuki Abdullah, Affandi, S. Sudjojono, dan Vincent van Gogh.


b.  Hubungan antara Manusia dengan Manusia Lain
Seorang perupa kadangkala dalam mengekspresikan citarasa keindahan menggunakan objek orang-orang yang ada disekitarnya. Seperti istrinya, anak-anaknya, orangtua, saudaranya, temannya, tetangganya, kekasihnya, sahabatnya, atau orang-orang yang ada dalam fikirannya.


c.  Hubungan antara Manusia dengan Alam Sekitarnya
Alam sekitar yang sangat menarik bagi para pelukis untuk mengungkapkan citarasanya, sering dijadikan objek untuk lukisannya. Seperti pemandangan gunung, laut, sungai, sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang dan masih banyak lagi alam yang dijadikan objek lukisan. Tokoh pelukis yang sering menggunakan alam sebagai objek seperti Basuki Abdullah, Raden Saleh Bustaman, Dullah, Pirngadi, Henk Ngantung, Wakidi, S. Sudjojono.


d.  Hubungan antara Manusia dengan Benda
Benda-benda di sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para pelukis, sehingga menjadikan benda-benda tersebut menjadi objek lukisannya. Keunikan benda-benda tersebut ada yang berbentuk silindris, kubistis ataupun yang berbentuk bebas.  Bentuk benda tersebut seperti gelas, cangkir, kendi, teko, vas bunga, guci, botol, sepatu, lemari, meja kursi, buah-buahan, bunga.


e.  Hubungan antara Manusia dengan Aktifitasnya
Aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari yang beragam membuat perupa ingin mengabadikan kegiatan tersebut dalam media lukisnya. Lukisan menjadi sesuatu yang menarik apabila dalam mengambil sudut pandang aktivitas dapat disusun sesuai dengan komposisi dan proporsi yang baik disertai dengan gelap terang yang tepat. Aktifitas manusia seperti kegiatan menari, membajak sawah, berburu, jual beli di pasar, menggembala ternak, dan aktifitas lainnya.


f.  Hubungan antara Manusia dengan Alam Khayal
Ide, imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita baik secara sadar ataupun saat tidak sadar (saat tidur). Khayalan yang muncul dibenak  perupa kadang diwujudkan dalam suatu karya seni. Hasil karya seni rupa seperti ini sering disebut dengan karya seni surealisme. Karya seni rupa yang dibuat pada dasarnya tidak dapat dijumpai di alam nyata.




Wujud Seni Rupa Murni

a.   Seni Rupa Dua Dimensi
Seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar saja. Karya seni rupa ini berupa bidang datar dan hanya dapat dinikmati dari satu arah yaitu dari arah depan. Seperti lukisan, karikatur, batik, ilustrasi, grafis. Seni rupa murni yang berbentuk dua dimensi adalah lukisan, grafis modern. Nilai-nilai dari karya seni rupa murni tersebut sangat dipengaruhi oleh budaya daerah setempat. Seperti lukisan yang memiliki ciri khas daerah Bali, Jawa, Kalimantan, Papua, dan Sumatra.


b.   Seni Rupa Tiga Dimensi
Seni rupa tiga dimensi adalah karya seni yang memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi atau memiliki isi atau ruangan. Seperti patung, bangunan, keramik/gerabah, seni instalasi, dan seni kriya. Seni rupa murni yang berbentuk tiga dimensi seperti seni patung, seni instalasi.


c.   Seni Relief
Seni relief adalah merupakan perpaduan seni dua dimensi dan seni tiga dimensi. Dilihat bentuknya relief masuk dalam kategori tiga dimensi tetapi kalau dilihat dari sudut pandang masuk dalam kategori dua dimensi, karena hanya dapat dinikmati dari arah depan saja.

  
Corak Karya Seni Rupa Murni
a.  Tradisional

Corak seni rupa tradisional dan modern  pada dasarnya memiliki kesamaan. Perkembangan corak seni rupa dipengaruhi oleh perkembangan kebudayaan. Pada awal perkembangannya seni rupa tradisional dikerjakan dengan menggunakan teknik yang masih sederhana pula. Sedangkan perkembangan seni rupa di era modern memiliki karya seni rupa yang bercorak modern pula. Corak seni rupa di daerah memiliki corak yang masih tradisional. Corak seni rupa tradisional merupakan corak turun-temurun. Hal ini dikarenakan karya seni rupa yang diciptakannya tidak mengalami perubahan dalam hal corak. Corak seni rupa tradisional dibagi ke dalam dua kelompok yaitu corak primitif dan klasik.

1)  Primitif
Karya seni bergaya primitif memiliki sifat sederhana dalam hal bentuk dan warnanya. Karya seni rupa primitif di Nusantara seperti hasil karya seni patung dari suku Asmat di Papua, di mancanegara hasil karya seni patung suku Amborigin di Australia.



2)  Klasik
Karya seni rupa klasik adalah pada masa kerajaan Hindu-Budha berjaya di wilayah Nusantara. Pada masa klasik ini merupakan masa peralihan dari masa seni rupa primitif menjadi seni rupa yang memiliki corak rumit dan ornamental. Corak klasik ini dipengaruhi oleh budaya India, hal ini dapat dilihat dari karya seni rupa pada candi-candi peninggalan Hindu-Budha.

b.  Modern
Perkembangan kebudayaan mempengaruhi perkembangan karya seni rupa baik di Nusantara maupun di mancanegara. Corak seni rupa di Nusantara banyak dipengaruhi oleh corak dari negara Barat (Eropa atau Amerika). Pada abad ke-18 seniman-seniman di Eropa telah melakukan eksperimen-eksperimen secara individualitas pada bahan, teknik pembuatan dan ekspresi berkesenian sehingga muncul aliran posimpresionisme. Sedangkan di wilayah Nusantara pada abad ke-18 masih bersifat tradisional kerakyatan.
Corak seni rupa di Indonesia terpengaruh dari Eropa melalui penjajahan yang terjadi di Nusantara. Perubahan corak seni rupa tradisional ke seni rupa modern adalah corak karya seni rupa yang sudah mengalami kemajuan, perubahan, dan pembaruan. Gaya seni rupa ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu gaya representatif, gaya deformatif, dan gaya abstraksionisme (nonrefresentatif).

1)    Gaya Refresentatif
Pengertian refresentatif adalah nyata atau sesuai dengan keadaannya. Gaya seni rupa yang termasuk dalam gaya refresentatif adalah sebagai berikut .
a)   Realisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Perupa yang beraliran realisme antara lain Trubus, Wardoyo, Tarmizi, Jan Mangkit, Dullah, Rembrandt (Belanda).

  
b)   Naturalisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam. Pelukis beraliran naturalisme adalah Abdullah Suryosubroto, Basuki Abdullah, M. Pirngadi, Wakidi, Claude, Rubens, Constable.+


c)   Romantisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya mengandung cerita, baik cerita binatang maupun manusia. Pelukis yang beraliran romantisme ini adalah Raden Saleh, F. Goya (Spanyol), Turner (Inggris), Rubens (Belanda).


 2)    Gaya Deformatif
Pengertian deformatif adalah perubahan bentuk dari aslinya, sehingga menghasilkan bentuk baru namun tidak meninggalkan bentuk dasar aslinya. Yang tergolong dalam gaya seni rupa ini adalah :
a)   Impresionisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek tersebut dilukis. Pelukis yang termasuk dalam aliran ini adalah Claude Monet, Edgar Degas, Aguste Renoir,  Georges Seurat, Paul Cezanne, Paul Gauguin, dan S. Sudjojono.

  
b)   Ekspresionisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang pelukis yang spontan pada saat melihat objek lukisannya. Pelukis yang beraliran ini antara lain Vincent van Gogh dan Affandi.


c)   Surealisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya melebih-lebihkan kenyataan. Pelukis yang beraliran ini adalah Salvador Dali.


d)   Kubisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya berupa bidang segi empat atau bentuk dasar kubus. Bentuk dasar bidang seperti segitiga, segiempat, lingkaran, jajaran genjang, elips, dan bentuk-bentuk bidang lainnya. Pelukis beraliran ini antara lain Pablo Picasso, But Mochtar, Srihadi, Fajar Sidik, Mochtar Apin.
  

e)   Futurisme, yaitu aliran seni lukis yang berusaha menampilkan kedinamisan dan berusaha  mengutarakan gerak dan khayalan masa yang akan datang. Pelukis yang menggunakan aliran ini adalah Gialomo Balla, Umberto Bocciani, Carlo Carra dan Severin.
  

f)    Dadaisme, yaitu aliran seni rupa yang penyajiannya dalam bentuk yang magic, seram, atau mengerikan. Pelukis yang beraliran ini adalah Paul Klee, Paul Gauguin, dan Kurt Scwitter.
  

3)    Gaya Abstraksionisme
Gaya abstraksionisme adalah suatu bentuk yang sulit untuk dikenali. Bentuk dasar dari gaya ini sudah meninggalkan bentuk aslinya. Gaya yang tergolong dalam gaya abstrak adalah abstrak ekspresionis  adalah memandang bahwa ekspresi jiwa tidak dapat dihubungkan dengan objek apapun, aliran ini berpendapat bahwa melukis adalah memadukan unsur-unsur gambar berupa garis, warna, bidang dan tekstur dan abstrak geometris, aliran ini menonjolkan bidang yang diisi dengan warna dan dipilah dengan garis-garis tegas. Pelukis yang beraliran ini adalah Wassily Kadinsky (tokoh abstrak ekspresionis), Piet Mondrian, Van der Leek, Malevich (tokoh-tokoh abstrak geometris), Jackson Pollock, Fajar Sidik, But Mochtar, Srihadi, Amry Yahya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar